September 28, 2012

Tak sama apa yang sahabat lihat & rasakan


Walaupun seorang kawan tak pernah mengatakan padaku ‘’kau adalah sahabatku,’’ tapi kita tetap adalah kawan. Tidak semestinya kita perlu berjumpa dengannya sepanjang masa, walaupun di kejauhan hubungan kita tetaplah seperti dahulu……jarak dan masa mungkin akan berubah…….kita bersaudara atas nama islam, bersaudara sesama islam, sesama akidah. Apa salahnya betulkan niat bersilaturrahim kerana mencari redha Allah. Tanpa kawan siapalah boleh hidup seorang diri. Kawanlah yang menceriakan kita disaat kesedihan, kawanlah yang menolong di saat kesusahan. Yang menjadikan siapa kita dgn siapa kita berkawan……

Mungkin ramai antara kita yang mengharap untuk mendapat seorang sahabat yang baik, ambil tahu hal kita, lebih lebih lagi sahabat yang dapat memahami diri kita, tapi dalam masa yang sama kita lupa untuk mulakan dahulu yaitu kita yang patut ambil tahu hal keadaan sahabat kita, kita yang perlu menjadi baik, kita yang perlu lebih memahami sahabat kita, kita juga yang patut berkorban untuk sahabat kita……berkorban masa, harta, hanya untuk kebahgiaan sahabat kita….bila bertanya pada diri dapatkah kita lakukan semua itu…….

Terkadang susah untuk memberitahu sahabat kita apa yang kita perlu, dan apa yang kita rasakan, kekadang apa yang kita hadapi atau masalah kita mungkin hanya kita sahaja yang tahu…. Begitulah jua masalah dan kesulitan yang dihadapi oleh sahabat kita, mungkin tidak sama dengan kita mungkin masalah sahabat kita lebih berat dan lebih sulit dari pemasalahan kita……. kerana itulah adanya sahabat kita yang lebih berahsia, ada suka berterus terang………..tapi ianya tidaklah semudah yang disangkakan......

“Sebab itulah apa yang kita rasakan tidak sama dengan apa yang orang lain lihat, dan apa yang kita lihat tidak sama dengan apa yang orang lain rasakan.”

Adakalanya kita tidak sefahaman dengan sahabat kita, bukan salah sahabat kita, mungkin kita yang tidak cuba untuk memahami kerana kita selalu ingin cuba untuk memenangi……...perbalahan bukanlah jalan penyelesaian maka itu hendaklah berbincang sesama sendiri…………perlu mencari jalan penyelesaian…..

Kita sebenarnya sudah punyai sahabat yang setia untuk membantu kita, Cuma kita sendiri yang tidak pernah cuba untuk menghargai sahabat…………

September 10, 2012

Pemuda Buruk Rupa


         Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Daud. Nabi Daud adalah seorang Nabi yang sangat menyayangi kaum muda, karena ia beranggapan bahwa pemudalah yang mampu merubah keadaan menjadi lebih baik.

         Nabi Daud mempunyai sebuah majlis ilmu, dan disanalah Ia mengajarkan risalah dan tuntunan wahyu yang diturunkan Allah kepadanya. Di majlis tersebut, sering datang seorang pemuda yang berwajah tak sedap dipandang mata. Apabila dilihat darimana saja, wajahnya tetap saja tak menyejukkan mata. Pemuda ini seringkali duduk berjam-jam. Tak jarang ketika semua orang telah bubar/bersurai pun ia masih merenung seorang diri. Tapi ada yang aneh dengan pemuda tersebut. Meski sering datang dan duduk lama, ia tak pernah mengucapkan sepatah kata pun, baik untuk bertanya maupun untuk mengemukakan pendapatnya.

         Suatu hari, datang ke majlis tersebut malaikat Izrail sang pencabut nyawa. Ia memandang pemuda itu dengan pandangan mata yang tajam. Nabi Daud merasakan ada yang tak beres, kemudian nabi Daud bertanya. “Aku diutus Allah untuk mencabut nyawanya minggu depan,” kata Izrail sambil menunjuk pemuda sang pemuda.

          Terkejut, setelah mendengar penjelasan tersebut nabi Daud pun jatuh kasihan pada sang pemuda. Kemudian dengan penuh kasih ia mendekati pemuda tersebut dan bertanya.

“Hai pemuda, sudahkah kau menikah?” tanya nabi Daud pada sang pemuda.

“Belum,” jawabnya jujur.

           Setelah mendengar pengakuan sang pemuda maka bertambah kasihanlah nabi Daud pada pemuda tersebut. Ditulisnya surat untuk seorang pemuka kaum Bani Israil dengan maksud meminang salah satu putrinya untuk dinikahkan dengan pemuda tersebut. Nabi Daud meminta sang pemuda untuk mengantarkan suratnya, dan alhamdulillah, pinangan tersebut langsung diterima. Betapa gembiranya hati sang pemuda kala itu. Maka pernikahan pun dilangsungkan dengan semua biaya ditanggung nabi Daud.
Setelah berbulan madu, sang pemuda yang kini telah beristri itu datang lagi ke majlis nabi Daud.

        ‘’ Hai pemuda, bagaimana bulan madumu selama seminggu,” sapa nabi Daud ketika melihat pemuda itu di dalam majelis.

“Aku belum pernah merasakan nikmat Allah yang sedahsyat itu,” jawab sang pemuda.

          Nabi Daud teringat, bahwa hari itu telah dijanjikan malaikat Izrail untuk mencabut nyawa sang pemuda. Namun anehnya, malaikat Izrail tak nampak. Nabi Daud pun meminta kepada sang pemuda untuk datang ke majlisnya minggu depan. Tapi kejadian serupa terulang, Izrail tak menampakkan diri bahkan sampai delapan minggu. Pada suatu saat datanglah malaikat Izrail ke majlis Nabi Daud. Pada saat yang bersamaan pemuda itupun hadir pula. Nabi Daud pun langsung menegur malaikat Izrail.

“Mengapa engkau tak menepati janjimu padahal beberapa minggu telah berlalu?” tanya Nabi Daud A.S.

          “Wahai Daud Allah telah mengasihi pemuda itu karena kasih sayangmu padanya dan menyuruhnya menikah. Maka Allah memanjangkan umurnya sampai tiga puluh tahun lagi,” Jelas Izrail. Subhanallah, Maha Suci Engkau Ya… Allah…….. 
-------------------------------------------------------------------------------
            Suatu kisah yang menarik, boleh juga dijadikan hujah kepada sesiapa yang nak menikah sangat tu, cakap kat ibu-bapa bila cepat kawin nanti panjang umur ^_^......... Tapi sekarang ni bukan lagi di zaman Nabi Daud mahupn Nabi Muhammad S.A.W yang telahpn meninggalkan kita semua, tak mungkin terjadi, tapi adalah mengikut kajian yang pasti mengharungi bahtera perkahwinan itu dapat menjamin jangka hayat yang sihat dan panjang...^^,  walau apapn yang terjadi terserah pada ketentuan Ilahi kerana hanya Dia yang berhak menentukan hidup mati seseorang itu, samalah jua urusan jodoh itu adalah menjadi rahsia-Nya yang tiada siapapn ketahui.............andai dapat ku intai namanya di luh-mahfuz............

September 5, 2012

Bila Tuhan menguji.


        Aku kurang bersyukur dengan nikmat-Nya, sudah cukup apa padaku sekarang ini tiada apa yang aku perlukan lagi,

         Kehidupan dipenuhi ujian, bila digelar hamba Tuhan menguji dengan kemiskinan, Tuhan menguji dengan kekayaan harta,

        Aku tidak minta untuk menjadi kaya juga miskin tapi cukuplah sedikit, adanya sekadar untuk aku menyukurinya,

         Ku sedar aku ini masih lagi miskin amalku, andai Tuhan mengkayakan aku maka kayakanlah aku dengan amal akhiratku, moga itulah bekalku disana,

         Oh ibu, oh ayah, tidak ku pinta harta bergunung darimu tapi ku pinta hanyalah kasih dan sayang untukku, tak terbalas kasih ayah dan ibu, hanya amalku, hanya doaku, hanya kebaikanku pasti sampai,

         Oh Tuhan, jauhkanlah hamba dari kepalsuan dunia, kerana dunia adalah kepalsuan yang manis manakala akhirat adalah kebenaran yang pahit,

          Andai lagi aku bersyukur pasti Rahmat dan Kasih-Nya Tuhan tak pernah putus,

          Andai amanah itu ringan tak terasa pada bahuku, Tuhan lebih tahu kemampuan pada hamba-Nya, mampukah aku, kusedari Tuhan menguji pada apa yang kumampu.

          Bukan kerana Tuhan tidak memberikan kesenangan, tapi kerana kepahitan dunia sendiri adalah kenikmatan di akhirat.
                                   Belajar sabar di atas kesusahan,

                                   Belajar Redha di atas ketentuan,

                               Belajar syukur di atas pemberian-Nya,

                             Belajar menerima walau dari yang sedikit,

 


Ku mengharap pada jalan-Nya, moga apabila ku berjalan tanpa lagi dosa.