Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Daud.
Nabi Daud adalah seorang Nabi yang sangat menyayangi kaum muda, karena ia
beranggapan bahwa pemudalah yang mampu merubah keadaan menjadi lebih baik.

Suatu hari, datang ke majlis tersebut
malaikat Izrail sang pencabut nyawa. Ia memandang pemuda itu dengan pandangan
mata yang tajam. Nabi Daud merasakan ada yang tak beres, kemudian nabi Daud
bertanya. “Aku diutus Allah untuk mencabut nyawanya minggu depan,” kata Izrail
sambil menunjuk pemuda sang pemuda.
Terkejut, setelah mendengar penjelasan
tersebut nabi Daud pun jatuh kasihan pada sang pemuda. Kemudian dengan penuh kasih
ia mendekati pemuda tersebut dan bertanya.
“Hai pemuda, sudahkah kau menikah?”
tanya nabi Daud pada sang pemuda.
“Belum,” jawabnya jujur.
Setelah mendengar pengakuan sang
pemuda maka bertambah kasihanlah nabi Daud pada pemuda tersebut. Ditulisnya surat
untuk seorang pemuka kaum Bani Israil dengan maksud meminang salah satu
putrinya untuk dinikahkan dengan pemuda tersebut. Nabi Daud meminta sang pemuda
untuk mengantarkan suratnya, dan alhamdulillah, pinangan tersebut langsung
diterima. Betapa gembiranya hati sang pemuda kala itu. Maka pernikahan pun
dilangsungkan dengan semua biaya ditanggung nabi Daud.
Setelah berbulan madu, sang pemuda
yang kini telah beristri itu datang lagi ke majlis nabi Daud.
‘’ Hai pemuda, bagaimana bulan madumu
selama seminggu,” sapa nabi Daud ketika melihat pemuda itu di dalam majelis.
“Aku belum pernah merasakan nikmat
Allah yang sedahsyat itu,” jawab sang pemuda.
Nabi Daud teringat, bahwa hari itu
telah dijanjikan malaikat Izrail untuk mencabut nyawa sang pemuda. Namun
anehnya, malaikat Izrail tak nampak. Nabi Daud pun meminta kepada sang pemuda
untuk datang ke majlisnya minggu depan. Tapi kejadian serupa terulang, Izrail
tak menampakkan diri bahkan sampai delapan minggu. Pada suatu saat datanglah
malaikat Izrail ke majlis Nabi Daud. Pada saat yang bersamaan pemuda itupun
hadir pula. Nabi Daud pun langsung menegur malaikat Izrail.
“Mengapa engkau tak menepati janjimu
padahal beberapa minggu telah berlalu?” tanya Nabi Daud A.S.
“Wahai Daud Allah telah
mengasihi pemuda itu karena kasih sayangmu padanya dan menyuruhnya menikah.
Maka Allah memanjangkan umurnya sampai tiga puluh tahun lagi,” Jelas Izrail.
Subhanallah, Maha Suci Engkau Ya… Allah……..
-------------------------------------------------------------------------------
Suatu kisah yang menarik, boleh juga dijadikan hujah kepada sesiapa yang nak menikah sangat tu, cakap kat ibu-bapa bila cepat kawin nanti panjang umur ^_^......... Tapi sekarang ni bukan lagi di zaman Nabi Daud mahupn Nabi Muhammad S.A.W yang telahpn meninggalkan kita semua, tak mungkin terjadi, tapi adalah mengikut kajian yang pasti mengharungi bahtera perkahwinan itu dapat menjamin jangka hayat yang sihat dan panjang...^^, walau apapn yang terjadi terserah pada ketentuan Ilahi kerana hanya Dia yang berhak menentukan hidup mati seseorang itu, samalah jua urusan jodoh itu adalah menjadi rahsia-Nya yang tiada siapapn ketahui.............andai dapat ku intai namanya di luh-mahfuz............
No comments:
Post a Comment